Permasalahan Pekerjaan

Program terapi untuk permasalahan seperti rendahnya motivasi, sulit untuk naik pangkat, sulit berinteraksi dengan rekan kerja, sulit berbicara didepan umum, sulit bernegosiasi, sulit berkomunikasi, terlalu kaku dan kurang fleksibel dalam mengatasi beragam tekanan di pekerjaan, sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan, dan sulit melakukan pekerjaan multi tasking, dll.

Terapi ini ditujukan bagi klien yang mengalami permasalahan seputar permasalahan di dunia pekerjaan seperti:

• Rendahnya motivasi kerja, sehingga selalu berkeinginan untuk berhenti dari pekerjaannya saat ini.
• Sulit untuk naik pangkat, berada dijabatan yang sama dalam waktu yang sangat lama.
• Sulit untuk naik gaji, sementara teman-teman selevel dia sudah memiliki pendapatan yang jauh lebih banyak dan penghidupan yang lebih baik dibandingkan dirinya.
• Sulit berinteraksi dengan rekan kerja, karena terlalu nyaman untuk bekerja sendirian sehingga seringkali mendapati diri sebagai “bemper/tumbal/tim bersih2 ”.
• Sulit berbicara didepan umum, seringkali grogi dan takut luar biasa pada saat berbicara didepan umum sehingga apa yang disampaikan kurang bisa dipahami dengan baik oleh orang lain dan seringkali keluar dari topik yang seharusnya didiskusikan.
• Sulit bernegosiasi, seringkali takut saat berhadapan dengan orang lain apalagi dengan orang yang baru dikenal. Akibatnya hampir seluruh negosiasi kurang optimal hasilnya dan cenderung gagal.
• Sulit berkomunikasi, selalu diam disetiap kesempatan dan hanya berperan sebagai pengamat kecuali ditanya baru menjawab.
• Mudah stress, terlalu kaku dan kurang fleksibel dalam mengatasi beragam tekanan di pekerjaan.
• Sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan, mudah sekali pecah konsentrasi dan sering lupa terhadap berbagai item pekerjaan penting.
• Sulit melakukan pekerjaan multi tasking, sulit sekali untuk melakukan beberapa pekerjaan sekaligus sehingga semua pekerjaan akan berantakan jika diminta melakukan dua pekerjaan paralel sekaligus.
• Sering bermasalah dengan bos, dimanapun dia kerja selalu merasa bermasalah dengan bos, selalu merasa bos tidak adil dalam memberikan beban pekerjaan untuknya dibandingkan dengan rekan kerja lain.
• Sulit untuk menemukan tempat kerja baru yang lebih baik (karirnya mentok), setiap kali melamar pekerjaan baru selalu ditolak oleh perusahaan yang dia lamar. Selalu ada point penilaian dimana dia kurang memenuhi kriteria itu. Sehingga pada akhirnya harus bertahan dipekerjaan yang sebenernya dia kurang suka.
• Mood yang kurang stabil, mudah sekali terpancing amarahnya sehingga banyak rekan kerja dan atasan yang tersinggung dengan attitudenya dan gaya bicaranya.
• Kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan, selalu menyelesaikan pekerjaan asal-asalan sehingga banyak sekali yang kurang puas dengan hasil kerjanya.
• Sulit untuk memutuskan, selalu plin-plan dalam pengambilan keputusan. Rasanya selalu merasa kurang percaya diri terhadap keputusan yang dia ambil.
• Selalu bergantung pada orang lain, selalu merasa diri kurang bisa menghandle permasalahan sendirian sehingga selalu butuh orang lain ada disampingnya untuk membantu pekerjaannya.
• Kurangnya ambisi dalam karir untuk mencapai level jabatan tertentu.

Penyebab
Adapun penyebabnya antara lain adalah sebagai berikut:

• Kurang percaya akan kemampuan diri. Kemungkinan karena sejak kecil tidak terbiasa untuk menyatakan apa yang dia suka dan apa yang tidak, terlalu sering diatur dan dibantu oleh orang tuanya ataupun saudaranya yang lain.
• Kurangnya environment yang mendukung perkembangan jiwanya saat dia tumbuh dewasa. Baik itu apresiasi ataupun dukungan.
• Adanya anggapan bahwa berkompetisi itu kurang bagus sehingga terlalu nyaman dengan kondisi yang ada (comfort zone) dan kurang berkeinginan untuk maju.
• Kondisi kantor yang kurang mendukung bagi pengembangan jiwa karyawannya karena lebih mengutamakan loyalitas karyawan dibandingkan pengembangan diri karyawannya dan tidak ada skema penggajian menarik yang merangsang karyawannya untuk berprestasi.
• Kurangnya dukungan dari keluarga sebagai contoh terlalu banyak larangan dalam melakukan ini dan itu dan keluarga yang terlalu demanding sehingga pasangan tidak dibiarkan untuk bergaul dengan rekan kerja dan maju di karirnya.
• Miskin ilmu dan informasi, sehingga hanya tahu bagaimana bekerja dengan baik tanpa memperkaya khazanah wawasan dia mengenai kondisi dimasa depan akhirnya terlambat dalam mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi.
• Tidak tahu tujuan hidup dan kenapa Tuhan mengujinya, malah berpikir Tuhan itu jahat karena jarang mengabulkan doanya dan diberikan kehampaan dalam hidup.

Kelebihan:
Kami menawarkan beberapa kelebihan didalam terapi ini dibandingkan di tempat lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

• Menggunakan kombinasi teknik psikologi/kejiwaan yang digabung dengan teknik perubahan bawah sadar seperti Hypnoterapy, NLP, EFT, Sedona dan Forgiveness.
• Bekerja langsung ke pusat bawah sadar untuk membongkar akar permasalahan sedetail mungkin dan menghancurkannya sehingga hasil yang didapatkan efektif, optimal, dan cepat.
• Memberikan penyadaran langsung ke pusat bawah sadar sehingga membantu seluruh proses penghilangan masalah ini menjadi jauh lebih cepat dan permanen.
• Tanpa efek samping jangka pendek dan jangka panjang.
• Tidak melanggar value agama manapun.
• Bisa dilakukan dengan mata terbuka sekalipun sehingga rasa takut dan pikiran negatif hilang.
• Bisa membongkar dan mengubah perilaku dan sifat jelek sehingga lebih ikhlas dan menerima keadaan.
• Diajarkan secara teknis bagaimana langkah-langkah detail dalam melakukan self hypnosis di rumah untuk mempercepat proses kesembuhannya.

Jumlah terapi yang dibutuhkan sangat tergantung dari:

• Kompleksitas dari masalah yang ditangani dan akar masalah penyebabnya.
• Seberapa dalam masalah mengganggu kejiwaan klien.
• Lamanya masalah ada didalam diri klien.
• Tingkat kepatuhan, kepedulian dan kerjasama antara klien terhadap saran yang diberikan oleh terapis.
• Tingkat kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan YME dan terapis.Keikhlasan dalam menginvestasikan uangnya dalam program terapi ini.
• Tingkat daya tangkap dan kepahaman klien terhadap sugesti dan instruksi yang diberikan.
• Tingkat urgensi perubahan itu sendiri, tergantung seberapa kuat keinginan yang dimiliki dalam mendorong perubahan didalam diri.
• Kesabaran dan usaha yang tekun dalam menjalani seluruh proses terapi.
• Lamanya konsumsi obat penenang atau rileks dari psikiater ataupun dokter.