Permasalahan Seputar Sex

Program terapi untuk pasangan suami istri ini meliputi permasalahan seksual yang sering terjadi di dalam kehidupan rumah tangga seperti: Ejakulasi Dini, frigiditas, vaginismus, sulit berhubungan suami istri, sulit memuaskan pasangan dan permasalahan sex lainnya.

Terapi ini ditujukan bagi klien yang mengalami permasalahan seputar seks seperti:

• Gairah seks yang berkurang, bisa dikarenakan hubungan yang sudah hambar, komunikasi yang tidak nyambung serta penuh pertengkaran, dan adanya pasangan selingkuh.
• Kesulitan dalam melakukan hubungan suami istri (Vaginismus, frigiditas, ejakulasi dini, dll)
• Fantasi seks yang terlalu berlebihan sehingga pasangan tidak bisa mengikuti tingkat kepuasan seks-nya.
• Tidak pernah mengalami kepuasan seks/orgasme dan tidak mengatakannya terhadap pasangannya (fake orgasm).
• Tidak pernah bisa memuaskan pasangannya, baik itu ejakulasi dini maupun vagina yang terlalu longgar (kurang kencang gigitannya) bagi pasangannya.
• Gampang letih dan loyo pada saat berhubungan sehingga frekuensi seks yang dilakukan sangat berkurang dan kurang memuaskan pasangannya.
• Trauma pada saat melakukan seks karena sakit pada saat melakukannya pertama kali, akibat pelecehan seksual di masa lalu, trauma saat sakit mengeluarkan bayi pada saat melahirkan normal, atau ketakutan akibat banyak orang disekitar dirinya yang menakut-nakuti kalau seks itu sakit dan tidak enak.
• Pasangan yang terlalu ketagihan seks atau hypersex sehingga pasangan tidak sanggup melayani nafsu seksnya.
• Pasangan yang terlalu pasif terhadap seks, seperti tidak punya gairah sama sekali terhadap seks, tidak pernah meminta pasangannya untuk melakukan seks, dan tidak ada reaksi sama sekali pada diberikan sentuhan oleh pasangannya.
• Pasangan yang buta seks sehingga gaya hubungan suami istrinya terlalu monoton, tidak bisa berciuman yang menggairahkan pasangannya, tidak tahu harus melakukan apa untuk memberikan kepuasan pada pasangannya.

Penyebab terjadinya permasalahan seks ini diantaranya adalah sebagai berikut:

• Pikiran yang terlalu konservatif mengenai seks:
  seks itu tabu untuk dibicarakan sehingga hanya bisa protes dalam diam (tidak mau membicarakan keluhannya pada pasangannya). Seks itu hanya boleh dimulai oleh pria saja sementara wanita menunggu.
• Tidak mau belajar banyak tentang seks yang menggairahkan dari beragam sumber, karena menganggap seks itu bisa secara alami dilakukan tanpa mengetahui apapun.
• Terlalu banyak melakukan onani/masturbasi sehingga terlalu sensitif kemaluannya bila disentuh.
• Stress yang berlebihan dalam kerjaan yang mengakibatkan gampang loyo dan kurang bertenaga dalam melakukan hubungan seks.
• Kurangnya cinta dan sayang terhadap pasangan, sehingga kurang pengertian terhadap keinginan dan kepuasan pasangannya dalam hal hubungan seksual.
• Banyaknya cerita dari lingkungan sekitarnya mengenai seks yang sakit pada saat berhubungan khususnya pertama kali sehingga menimbulkan ketakutan dan trauma.
• Ketakutan dan kecemasan yang banyak terhadap performance hubungan suami istri, sehingga mudah panik dan tegang. Pada akhirnya membuat hubungan suami istri menjadi suatu hal yang sulit dilakukan.
• Kurangnya ilmu pengetahuan mengenai bagaimana perilaku dan kebiasaan seks yang benar sehingga mampu memuaskan pasangannya.

Kelebihan:
Kami menawarkan beberapa kelebihan didalam terapi ini dibandingkan di tempat lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

• Menggunakan kombinasi teknik psikologi/kejiwaan yang digabung dengan teknik perubahan bawah sadar seperti Hypnoterapy, NLP, EFT, Sedona dan Forgiveness.
• Bekerja langsung ke pusat bawah sadar untuk membongkar akar permasalahan sedetail mungkin dan menghancurkannya sehingga hasil yang didapatkan efektif dan optimal.
• Memberikan penyadaran langsung ke pusat bawah sadar sehingga membantu seluruh proses penghilangan masalah ini menjadi jauh lebih cepat dan permanen.
• Tanpa efek samping jangka pendek dan jangka panjang.
• Bisa dilakukan dengan mata terbuka sekalipun sehingga rasa takut dan pikiran negatif hilang.
• Bisa membongkar dan mengubah sifat jelek yang sudah tertanam sejak lama di pasangan sehingga pasangannya bisa nyaman dengan kehadirannya.
• Diajarkan secara teknis bagaimana langkah-langkah detail dalam memberikan kepuasan pada pasangan.

Jumlah terapi yang dibutuhkan sangat tergantung dari:

• Kompleksitas dari masalah yang ditangani dan akar masalah penyebabnya.
• Lamanya masalah ada didalam rumah tangga.
• Tingkat kepatuhan, kepedulian dan kerjasama antara klien dan keluarganya terhadap saran yang diberikan oleh terapis.
• Tingkat kepercayaan dan kepasrahan kepada Tuhan YME dan terapis.
• Keikhlasan keluarganya dalam menginvestasikan uangnya dalam program terapi ini.
• Tingkat daya tangkap dan kepahaman klien terhadap sugesti dan instruksi yang diberikan.
• Keikhlasan dalam menerima pasangannya dan menikmati apa yang diberikan oleh pasanganya.
• Tingkat urgensi perubahan itu sendiri, tergantung seberapa kuat keinginan yang dimiliki dalam mendorong perubahan didalam diri.
• Kesabaran dan usaha yang tekun dalam menjalani semua instruksi yang diberikan oleh terapis.